cover
Contact Name
Nurul Malikah
Contact Email
-
Phone
+6285235396746
Journal Mail Official
qalamunainsuri@gmail.com
Editorial Address
Lembaga Penerbitan dan Publikasi Ilmiah Program Pascasarjana IAI Sunan Giri Ponorogo Jalan Bathoro Katong No 32 Ponorogo Jawa Timur 63411
Location
Kab. ponorogo,
Jawa timur
INDONESIA
QALAMUNA: Jurnal Pendidikan, Sosial, dan Agama
ISSN : 19076355     EISSN : 26569779     DOI : -
Qalamuna merupakan jurnal ilmiah lintas tema sebagai integrasi pendidikan, sosial dan agama yang terbit dua kali dalam setahun. Jurnal yang terbit pertama kali tahun 2006 merupakan media pemikiran kritis intelektual para civitas akademika yang mengali, meneliti dan mempublisikasi sebagai karya yang dipertanggungjawabkan sebagai ide baru dan gagasan ilmiah. Qalamuna berbicara dari berbagai sudut pandang tema beragam sehingga keberadaannya dapat mengalami dinamisasi wacana keislaman dan praktik yang terintegrasikan dalam kehidupan sehari-hari.
Articles 9 Documents
Search results for , issue "Vol 12 No 1 (2020): Qalamuna - Jurnal Pendidikan, Sosial, dan Agama" : 9 Documents clear
PKM Blended Learning dengan Google Classroom for Education bagi Guru SMA Sederajat di Kecamatan Tambusai Provinsi Riau Budi Yanto; Agung Setiawan; Rijalul Husni
QALAMUNA: Jurnal Pendidikan, Sosial, dan Agama Vol 12 No 1 (2020): Qalamuna - Jurnal Pendidikan, Sosial, dan Agama
Publisher : Lembaga Penerbitan dan Publikasi Ilmiah Program Pascasarjana IAI Sunan Giri Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (702.742 KB) | DOI: 10.37680/qalamuna.v12i01.209

Abstract

In accordance with its development, especially in the era of disruption 4.0 that future teachers should be able to present the appropriate module that meets passion of students, in the era of the development of emerging technology, the modules used in the study are not always use the conventional modules such as paper-based modules. Rather, the future teacher must be able to present course material in the form of modules that can be accessed online by students. Teachers must be able to present the joyful and innovative learning, i.e. learning that blends hands on and mind on, problem-based leraning and project based learning The goal is to create an active learning, creative and fun. Google Classroom for Education is one of the features of the free Google product that can be used as a medium of blended learning. With a variety of features it has, Google Classroom can be used to demonstrate or visualize concept of lessons with no face to face needed. Community Partnership program is one of the mentoring, coaching, and training activities to high school teachers in Tambusai in Rokan Hulu, Riau. The results of this activity is expected to build teachers who are capable of designing learning program by utilizing Google Classroom for Education as a medium of learning that is blended and occurs in digital paperless classroom. Keywords: blended learning, Google Classroom, paperless Abstrak Sesuai dengan perkembangannya terutama pada era disrupsi 4.0 yaitu guru masa depan harus mampu menyajikan modul sesuai minat siswa, di era perkembangan teknologi yang semakin berkembang, modul yang digunakan dalam pembelajaran tidak selalu menggunakan modul konvensional seperti modul berbasis paper. Melainkan guru masa depan pun harus mampu menyajikan materi pelajaran dalam bentuk modul yang bisa diakses secara daring oleh para siswa. Guru masa depan harus mampu menyajikan pembelajaran yang menyenangkan dan inovatif, yakni pembelajaran yang memadukan hands on and mind on, problem based learning dan project based learning. Tujuannya adalah untuk menciptakan pembelajaran yang aktif, kreatif dan menyenangkan. Google Classroom for Education merupakan salah satu fitur dari produk Google yang dapat dimanfaatkan sebagai media blended learning. Dengan berbagai fitur yang dimilikinya, Google Classroom dapat digunakan untuk mendemontrasikan atau memvisualisasikan konsep-konsep pelajaran secara online tanpa mesti tatap muka. Kegiatan Pengabdian Kemitraan Masyarakat ini merupakan salah satu kegiatan pendampingan, pembimbingan, dan pelatihan kepada Guru SMA di Kecamatan Tambusai di kabupaten Rokan Hulu, Riau. Hasil dari kegiatan pengabdian ini diharapkan dapat melahirkan guru yang mampu merancang pembelajaran dengan memanfaatkan Google Classroom for Education sebagai media pembelajaran blended learning dalam kelas digital tanpa kertas (paperless). Kata kunci: pembelajaran campuran, Google Classroom, pembelajaran tanpa kertas
Pendampingan dalam Memahami Indeks Kebahagiaan Guru di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) di Tangerang Selatan Nurochim Nurochim; Siti Ngaisah
QALAMUNA: Jurnal Pendidikan, Sosial, dan Agama Vol 12 No 1 (2020): Qalamuna - Jurnal Pendidikan, Sosial, dan Agama
Publisher : Lembaga Penerbitan dan Publikasi Ilmiah Program Pascasarjana IAI Sunan Giri Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (251.663 KB) | DOI: 10.37680/qalamuna.v12i01.213

Abstract

The educational environment is a place where a group of people gather for a long time. In addition, the school is an educational institution that aims to achieve the vision and mission of education. Principals and teachers are human resources, as the driving force for achieving educational goals. Therefore these human resources must be managed properly. Good management starts with understanding the individual, that is feeling happy. Feelings of happiness will make the education human resources can carry out their duties properly. Therefore, community empowerment is important to be implemented to understand the meaning of happiness. The result of this empowerment is that the teacher's happy feelings are quite high. This is seen from the understanding of each dimension namely life satisfaction, feelings, and the meaning of life. However, there are sub-dimensions that are still low, such as conditions for career advancement and teacher competence, and the lack of teacher opportunities to improve academic quality. It is therefore important for policy makers to carry out further studies and empowerment based on teachers. So the teacher can carry out the task well. Keyword: teacher, happiness, life satiscaftion, affect, meaning of life Abstrak Lingkungan pendidikan merupakan tempat sekelompok orang berkumpul dalam waktu yang lama. Selain itu sekolah merupakan salah satu lembaga pendidikan yang bertujuan untuk mencapai visi dan misi pendidikan. Kepala sekolah dan guru merupakan sumber daya manusia, sebagai penggerak tercapainya tujuan pendidikan. Oleh karena itu sumber daya manusia tersebut harus dikelola dengan baik. Pengelolaan yang baik dimulai dengan memahami individu, yakni perasaan bahagia. Perasaan bahagia akan membuat sumber daya manusia pendidikan dapat melaksanakan tugasnya dengan baik. Oleh kerena itu pemberdayaan masyarakat penting dilaksanakan untuk memahami makna kebahagiaan tersebut. Hasil pemberdayaan ini adalah menunjukkan perasaan bahagia guru cukup tinggi. Hal tersebut dilihat dari pemahaman masing-masing dimensi yakni kepuasan hidup, perasaan, dan makna hidup. Namun demikian, ada sub dimensi yang masih rendah, seperti kondisi peningkatan karir dan kompetensi guru, dan kurangnya kesempatan guru untuk meningkatkan kualitas akademik. Oleh karena itu penting bagi para pemangku kebijakan untuk melaksanakan kajian dan pemberdayaan lebih lanjut yang berbasis pada guru. Sehingga guru dapat melaksanakan tugas dengan baik. Kata Kunci: guru; kebahagiaan; kepuasan hidup; perasaan; makna hidup
Peningkatan Keterampilan Pengurusan Jenazah di MTs Ulumul Quran Medan Sahmiar Pulungan; Sahliah Sahliah; Sarudin Sarudin
QALAMUNA: Jurnal Pendidikan, Sosial, dan Agama Vol 12 No 1 (2020): Qalamuna - Jurnal Pendidikan, Sosial, dan Agama
Publisher : Lembaga Penerbitan dan Publikasi Ilmiah Program Pascasarjana IAI Sunan Giri Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (513.648 KB) | DOI: 10.37680/qalamuna.v12i01.231

Abstract

Every living creature in this world will surely death, it means that death is a provision for every creature that has been created, nothing is eternal in this world except Allah SWT. The purpose of this service is to give training in improving students’ skill about fardhu kifayah in MTs Ulumul Qur’an so that the students can have understanding and knowledge toorganize the cropse. This training program will produce understanding and implementing fardu kifayah for students in MTs Ulumul Qur’an. The stage in this activity started from the students’ need to practice in organizing in the cropse. The method used in this activity was speech and practice. After giving theoretical knowledge through speech and discussion metod, the students will be given training and practiceing to organize the cropse from beginning to bath, warp corpse, have a corpse prayer and buried. The result of this service was the students have the ability not only theoritically but also practically in in organizing the corpse. Keywords: Fardu Kifayah, Organizing the Corpse Abstrak Setiap makhluk yang hidup di dunia ini pasti akan mengalami kematian, itu artinya bahwa kematian adalah suatu ketetapan bagi setiap makhluk yang telah diciptakan, tak ada yang kekal dan tak ada yang abadi kecuali Allah SWT. Tujuan dilaksanakannya pengabdian ini adalah untuk memberikan pelatihan peningkatan keterampilan siswa dalam pengurusan jenazah di MTs Ulumul Quran sehinggan para siswa memiliki pemahaman dan wawasan terhadap pengurusan jenazah. Pelatihan ini akan menghasilkan paham dalam melaksanakan fardhu kifayah bagi siswa-siswa di MTs Ulumul Qur’an. Kegiatan pengabdian ini dimulai dari kebutuhan siswa untuk melakuka praktek pengurusan jenazah. Metode yang digunakan dalah metode ceramah dan praktek. Setelah diberikan pengetahuan teoritis melalui metode ceramah dan diskusi, para siswa diberikan pelatihan dan praktek dalam pengurusan jenazah dari mulai memandikan, mengkhafani, mensholatkan dan menguburkan jenazah. Hasil dari kegiatan ini adalah para siswa memiliki peningkatan kemampuan tidak saja secara teoritis tapi juga praktis dalam pengurusan jenazah. Kata kunci: Fardu Kifayah, Pengurusan Jenazah
Implementasi Pendidikan Akhlak Integratif-Inklusif Muhammad Syafiqurrohman
QALAMUNA: Jurnal Pendidikan, Sosial, dan Agama Vol 12 No 1 (2020): Qalamuna - Jurnal Pendidikan, Sosial, dan Agama
Publisher : Lembaga Penerbitan dan Publikasi Ilmiah Program Pascasarjana IAI Sunan Giri Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (375.969 KB) | DOI: 10.37680/qalamuna.v12i01.240

Abstract

Integrative-inclusive moral education can be interpreted as a formulation of a broad and holistic moral education process. Moral education materials can work together with all subjects, school culture, extracurricular activities, and even with the community. It is said that the integrative scientific structure does not mean that the various sciences are merged into an identical form of science, but rather the character, style, and nature of the science are integrated in the unity of the spiritual material dimensions, revelation, secularl-religion, physical-spiritual, and the world hereafter. Integration requires the existence of a relationship or unification or synchronization or greet each other or alignment between each existing scientific fields. Each scientific field cannot stand alone, without greeting each other with other scientific fields. While inclusive education, is a matter relating to many aspects of human life based on the principles of equality, justice, and individual rights. So integrative-inclusive education means that an educational process must cover a broad and comprehensive scope. Integrative-inclusive moral education has a holistic scope. Keywords: Moral education, integrative-inclusive Abstrak Pendidikan akhlak integratif-inklusif dapat dimaknai sebagai suatu rumusan proses pendidikan akhlak yang dilakukan secara luas dan holistik. Materi pendidikan akhlak dapat bersinergi dengan seluruh mata pelajaran, budaya sekolah, kegiatan ekstrakurikuler, serta dengan komunitas. Dikatakan struktur keilmuan integratif bukan berarti antara berbagai ilmu tersebut dilebur menjadi satu bentuk ilmu yang identik, melainkan karakter, corak, dan hakikat antara ilmu tersebut terpadu dalam kesatuan dimensi material spiritual, akal-wahyu, ilmu umum-ilmu agama, jasmani-rohani, dan dunia akhirat. Integrasi menghendaki adanya hubungan atau penyatuan atau sinkronisasi atau saling menyapa atau kesejajaran antar tiap bidang keilmuan yang ada. Setiap bidang keilmuan tidak dapat berdiri sendiri, tanpa saling menyapa dengan bidang keilmuan yang lain. Sedangkan pendidikan inklusif, merupakan suatu hal yang berkaitan dengan banyak aspek hidup manusia yang didasarkan atas prinsip persamaan, keadilan, dan hak individu. Maka pendidikan integratif-inklusif memiliki makna bahwa suatu proses pendidikan harus mencakup ruang lingkup yang luas dan menyeluruh. Pendidikan akhlak secara integratif-inklusif memiliki cakupan yang menyeluruh dan holistik. Kata Kunci: Pendidikan akhlak, integratif-inklusif
Manajemen Berbasis Sekolah sebagai Landasan Kepala Sekolah dalam Peningkatan Mutu Pendidikan Agama Islam Zulfikar Yusuf; Dina Mardiana
QALAMUNA: Jurnal Pendidikan, Sosial, dan Agama Vol 12 No 1 (2020): Qalamuna - Jurnal Pendidikan, Sosial, dan Agama
Publisher : Lembaga Penerbitan dan Publikasi Ilmiah Program Pascasarjana IAI Sunan Giri Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (430.25 KB) | DOI: 10.37680/qalamuna.v12i01.152

Abstract

As a management concept in the field of education management, School Based Management (SBM) was born in the midst of an era of freedom that has emerged since 2004. Through a central government policy that gives flexibility to each education unit in the region to manage their respective institutions. The aims of this article is to analyze: 1) Philosophical foundation of School Based Management (MBS) implementation at SMP Muhammadiyah 4 Malang, 2) The role of school headmaster in improving the quality of Islamic Education at Muhammadiyah 4 SMP Malang. Therefore, this research uses a qualitative approach to the type of case study research. By using observations, interviews and documentation as data collection techniques, this study concludes namely: 1) The philosophical foundation of policy implementation in SMP Muhammadiyah 4 Malang refers to the vision and mission announced by the school, 2) The headmaster of SMP Muhammadiyah 4 Malang has carried out a managerial process well. However, at the evaluation stage there are a number of activities that have not been carried out properly, so that it is unable to locate the shortcomings in the process of the activities carried out.As a management concept in the field of education management, School Based Management (SBM) was born in the midst of an era of freedom that has emerged since 2004. Through a central government policy that gives flexibility to each education unit in the region to manage their respective institutions. The aims of this article is to analyze: 1) Philosophical foundation of School Based Management (MBS) implementation at SMP Muhammadiyah 4 Malang, 2) The role of school headmaster in improving the quality of Islamic Education at Muhammadiyah 4 SMP Malang. Therefore, this research uses a qualitative approach to the type of case study research. By using observations, interviews and documentation as data collection techniques, this study concludes namely: 1) The philosophical foundation of policy implementation in SMP Muhammadiyah 4 Malang refers to the vision and mission announced by the school, 2) The headmaster of SMP Muhammadiyah 4 Malang has carried out a managerial process well. However, at the evaluation stage there are a number of activities that have not been carried out properly, so that it is unable to locate the shortcomings in the process of the activities carried out. Keywords: Leadership, School Based Management, Islamic Education, School Headmaster Abstrak Sebagai sebuah konsep manajemen di bidang pengelolaan pendidikan, Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) lahir di tengah-tengah era kebebasan yang telah mengemuka sejak tahun 2004 silam. Melalui kebijakan pemerintah pusat yang memberi keleluasaan pada tiap satuan pendidikan di daerah untuk mengelola lembaganya masing-masing. Tujuan penulisan artikel ini ialah untuk menganalisis: 1) Landasan filosofis implementasi Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) di SMP Muhammadiyah 4 Malang, 2) Peran kepala sekolah dalam meningkatkan mutu Pendidikan Agama Islam di SMP Muhammadiyah 4 Malang. Oleh karenanya, riset ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian studi kasus. Dengan menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi sebagai teknik pengumpulan data, penelitian ini berkesimpulan antara lain: 1) Landasan filosofis implementasi kebijakan di SMP Muhammadiyah 4 Malang mengacu pada visi misi yang dicanangkan oleh sekolah, 2) Kepala SMP Muhammadiyah 4 Malang telah melakukan proses manajerial dengan baik. Namun, pada tahapan evaluation terdapat beberapa aktivitas yang belum dilakukan proses evaluasi dengan baik, sehingga tidak mampu menemukan letak kekurangan dalam proses kegiatan yang dilakukan. Kata Kunci : Kepemimpinan, Manajemen Berbasis Sekolah (MBS), Pendidikan Agama Islam, Kepala Sekolah
Pendidikan Islam sebagai Fondasi Pendidikan Karakter Abdah Munfaridatus Sholihah; Windy Zakiya Maulida
QALAMUNA: Jurnal Pendidikan, Sosial, dan Agama Vol 12 No 1 (2020): Qalamuna - Jurnal Pendidikan, Sosial, dan Agama
Publisher : Lembaga Penerbitan dan Publikasi Ilmiah Program Pascasarjana IAI Sunan Giri Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (458.459 KB) | DOI: 10.37680/qalamuna.v12i01.214

Abstract

Education in Indonesia is faced with the problem of low morals, in particular among teenagers, such as brawls between students, promiscuity, drugs, and a lack of respect for teachers. In the field of education, the cultivation of students’ character needs to receive great attention. Strengthening character education in the present context is very relevant to overcome the moral crisis that is happening in this country. This condition of moral decadence indicates that the inculcation of religious teachings and character values obtained in school has not been entirely successful because they have not shown significant results on changes in student behavior in their lives. Character education in Islam is in principle based on two main sources of Islamic teachings, namely the Qur'an and Hadith. Thus the parameter of good and bad in a person's character has a certain standard according to the Qur'an and Hadith. As the basis of Islamic education, the Qur'an and Al-Hadith are references to seek, create, and develop paradigms, concepts, principles, theories, and techniques of Islamic education, even in every educational effort. Because it is sourced from the two main teachings of Islam, Islamic education is called the foundation for character education. Keywords: Islamic education, character education Abstrak Pendidikan di Indonesia dihadapkan pada masalah rendahnya akhlak terutama di kalangan remaja, misalnya adanya tawuran antar pelajar, pergaulan bebas, narkoba, serta kurangnya sikap hormat kepada guru. Dalam bidang pendidikan, penanaman karakter terhadap peserta didik perlu mendapat perhatian besar. Penguatan pendidikan karakter dalam konteks kekinian sangat relevan untuk menanggulangi krisis moral yang sedang melanda di negara ini. Kondisi dekadensi moral ini menandakan bahwa penanaman nilai agama dan nilai karakter yang didapatkan di bangku sekolah belum sepenuhnya berhasil karena belum menampakkan hasil yang signifikan terhadap perubahan perilaku peserta didik dalam kehidupannya. Pendidikan karakter dalam Islam pada prinsipnya didasarkan pada dua sumber pokok ajaran Islam, yaitu Al-Qur’an dan Hadis. Dengan demikian, parameter baik dan buruk dalam karakter seseorang memiliki standar tertentu menurut Al-Qur’an dan Hadis. Sebagai dasar pendidikan Islam, Al-Qur’an dan Hadis dalah rujukan untuk mencari, membuat, dan mengembangkan paradigma, konsep, prinsip, teori, dan teknik pendidikan Islam, termasuk juga dalam setiap upaya pendidikan. Karena bersumber dari Al-Qur’an dan Hadis yang merupakan pokok ajaran Islam, maka pendidikan Islam disebut sebagai fondasi bagi pendidikan karakter. Kata kunci: pendidikan Islam, pendidikan karakter
Urgensi Pembentukan Aturan Terkait Pencegahan Covid-19 di Indonesia Dalinama Telaumbanua
QALAMUNA: Jurnal Pendidikan, Sosial, dan Agama Vol 12 No 1 (2020): Qalamuna - Jurnal Pendidikan, Sosial, dan Agama
Publisher : Lembaga Penerbitan dan Publikasi Ilmiah Program Pascasarjana IAI Sunan Giri Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (457.285 KB) | DOI: 10.37680/qalamuna.v12i01.290

Abstract

Covid-19 is a contagious disease that has the potential to cause a public health emergency. Therefore, preventive measures against these types of infectious diseases are mandatory as soon as possible. Indonesia as a nation of law, the prevention of infectious diseases is mandatory to be formed in a rule or regulation. The urgency of forming rules related to the prevention of Covid-19 is obliged to be formed in government regulation and regulation of the Minister of Health because both regulations are the implementation rules of Law No. 6 of 2018 concerning Health. Based on the author's analysis, there are 5 government regulations that must be established in order to perform countermeasures and prevention of infectious disease threats such as Covid-19 and there are 11 mandatory ministerial health regulations that are required to be established In anticipation of the Covid19 threat. Both types of regulations are very useful in anticipating health emergency that ultimately leads to the health of Indonesian people. It is expected that both of rules can be made immediately in order to give legal certainty in preventing the spread of Covid-19 widely. Keyword: Forming Rules, Management, Covid-19 Abstrak Covid-19 merupakan penyakit menular yang berpotensi menimbulkan kedaruratan kesehatan masyarakat. Oleh sebab itu, tindakan pencegahan terhadap jenis penyakit menular tersebut wajib dilakukan secepat mungkin. Indonesia sebagai negara hukum, maka pencegahan terhadap jenis penyakit menular tersebut wajib dibentuk dalam sebuah aturan atau regulasi. Urgensi pembentukan aturan terkait dengan pencegahan Covid-19 ini wajib dibentuk dalam Peraturan Pemerintah dan Peraturan Menteri Kesehatan karena kedua peraturan tersebut merupakan peraturan pelaksanaan daripada Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2018 tentang Kekarantinaan Kesehatan. Berdasarkan analisis penulis, ada 5 Peraturan Pemerintah yang wajib dibentuk dalam rangka melakukan tindakan penanggulangan dan pencegahan ancaman penyakit yang mudah menular seperti Covid-19 dan ada 11 Peraturan Menteri Kesehatan terkait yang wajib dibentuk dalam rangka mengantisipasi ancaman Covid-19. Kedua jenis peraturan tersebut sangat berguna dalam hal mengantisipasi kedaruratan kesehatan yang pada akhirnya menjurus pada kekarantinaan kesehatan masyarakat Indonesia. Kiranya kedua jenis peraturan ini segera dibuat dalam rangka memberi kepastian hukum dalam mencegah menularnya Covid-19 secara meluas. Kata Kunci: Pembentukan Aturan, Penanggulangan, Covid-19
Basis Transformasi Tradisi Pesantren Salaf di Era Modern (Kajian Semiotika Barthes dan Dekonstruksi Derrida) Hawwin Muzakki; Khoirul Mudawinun Nisa'
QALAMUNA: Jurnal Pendidikan, Sosial, dan Agama Vol 12 No 1 (2020): Qalamuna - Jurnal Pendidikan, Sosial, dan Agama
Publisher : Lembaga Penerbitan dan Publikasi Ilmiah Program Pascasarjana IAI Sunan Giri Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (366.161 KB) | DOI: 10.37680/qalamuna.v12i01.304

Abstract

Pesantren has contributed to a system of values of local wisdom that has become a tradition and is believed to be a core value and belief. However, not a few pesantren traditions are underestimated, valued by the Orientalists as old-fashioned, traditional, sincretic, etc. The existence of a shift in the view of the pesantren tradition, encourages authors to deconstruct salaf pesantren traditions using the study of Barthes's semiotics and Derrida's deconstruction theory analysis by: 1) Finding the meaning of denotation and connotation through signs, signifier and signified, 2) Tracing the elements of aporia (paradoxical meaning, contradictory meaning, and irony meaning), and 3) Reversing or changing the (conventional) meanings. The results of the study concluded that: 1) The traditions that have been developed in the Salaf pesantren are the accumulated interpretations that have been passed on by the ancestors as the treasures of human psychology (al-makhzun al-nafs) which act as guide tools in a boarding school environment; 2) analysis of the deconstruction of the salaf pesantren tradition is done by severing the epistemological relationship to all authorities that shape the knowledge tradition by overhauling the standard and frozen relations system into a fluid system of relations, further accounted for giving reasonable sides in all the traditions that developed within. Keywords: Semiotics, Roland Barthes, Deconstruction, Jacques Derrida, Pesantren Tradition Abstrak Pesantren telah melahirkan sistem nilai-nilai kearifan lokal yang menjadi tradisi dan diyakini sebagai nilai dasar (core belief and core values). Namun, tidak sedikit tradisi-tradisi pesantren dipandang sebelah mata, kolot, sinkretis, jumud dan kuno oleh kaum orientalis. Adanya pergeseran pandangan tersebut, mendorong penulis untuk mendekonstruksi tradisi pesantren salaf menggunakan kajian semiotika Barthes dan pisau analisis teori dekonstruksi Derrida dengan cara: 1) Mencari makna denotasi dan konotasi lewat tanda, penanda dan petanda, 2) Melacak unsur-unsur aporia (makna paradoks, makna kontradiktif, dan makna ironi), dan 3) Membalikkan atau merubah makna-makna yang sudah dikonvensionalkan. Penelitian kualitatif ini berlokasi di Pesantren Darussalam Mekar Agung Madiun. Melalui observasi, wawancara dan studi dokumentasi, disimpulkan bahwa: 1) Tradisi-tradisi yang telah berkembang di pesantren salaf merupakan akumulasi interpretasi yang telah diwariskan para leluhur sebagai khazanah kejiwaan manusia (al-makhzun al-nafs) yang menjadi pedoman dan piranti dalam lingkungan pesantren; 2) analisis dekonstruksi tradisi pesantren salaf dilakukan dengan memutuskan hubungan epistemologis terhadap segala otoritas yang membentuk tradisi pengetahuan dengan merombak sistem relasi yang baku dan beku, menjadi sistem relasi yang cair dan dinamis, dari yang mutlak menjadi relatif, dari ahistoris menjadi historis yang selanjutnya dipertanggungjawabkan untuk memberi sisi-sisi masuk akal (reasonable) dalam segenap tradisi yang berkembang. Kata Kunci: Semiotika, Roland Barthes, Dekontruksi, Jacques Derrida, Tradisi Pesantren.
Hak dan Kewajiban Guru dan Siswa dalam QS Luqman Ayat 13-19 Alex Nanang Agus Sifa
QALAMUNA: Jurnal Pendidikan, Sosial, dan Agama Vol 12 No 1 (2020): Qalamuna - Jurnal Pendidikan, Sosial, dan Agama
Publisher : Lembaga Penerbitan dan Publikasi Ilmiah Program Pascasarjana IAI Sunan Giri Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (759.127 KB) | DOI: 10.37680/qalamuna.v12i01.328

Abstract

In the concept of Islamic education, Qur'an is the main source that guides the ongoing education process. It contains principles that are closely related to educational values, including the education of parents to their children as contained in the surah Luqman verses 13-19. This article seeks to uncover patterns of relationships between parents and children which are interpreted through the relationship between teacher and student in terms of their rights and obligations. The method used in this research is content analysis combined with the thematic interpretation method (maudhu’i). This study concludes that teacher and student have rights and obligations that are complementary and constitute a unity. That is, the rights of a student are the obligations of a teacher and the obligations of a student are the rights of a teacher. Both teacher and student have the same rights and obligations in order to obey the commands of Allah SWT. Keywords: Rights and obligations, teacher, student, Surah Luqman verses 13-19 Abstrak Dalam konsep pendidikan Islam, Al-Qur’an merupakan sumber utama yang menjadi pedoman berlangsungnya proses pendidikan. Di dalamnya terkandung prinsip-prinsip yang terkait erat dengan nilai-nilai pendidikan, diantaranya adalah tentang pendidikan yang dilakukan oleh orang tua kepada anaknya sebagaimana yang terdapat dalam surat Luqman ayat 13-19. Artikel ini berusaha mengungkap pola hubungan antara orang tua dan anak tersebut yang diinterpretasikan melalui hubungan antara guru dan siswa dalam hal hak dan kewajiban keduanya. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis isi (content analysis) yang dipadukan dengan metode tafsir tematik (maudhu’i). Penelitian ini menyimpulkan bahwa antara siswa dan guru memiliki hak dan kewajiban yang saling melengkapi dan merupakan satu kesatuan. Artinya, hak seorang siswa adalah kewajiban seorang guru dan kewajiban seorang siswa adalah hak seorang guru. Keduanya, antara guru dan siswa, memiliki hak dan kewajiban yang sama dalam rangka menaati perintah Allah SWT. Kata Kunci: Hak dan kewajiban, guru, siswa, surat Luqman ayat 13-19

Page 1 of 1 | Total Record : 9